Jenis
Jenis obat anti tuberkulosis meliputi pemberian jangka pendek (primer) dan jangka panjang.
Obat primer
tuberkulosis sangat efektif dengan efek samping yang masih bisa ditolerir. Sebagian besar
penderita bisa sembuh dengan
obat ini. Jika
pengobatan lini pertama resisten maka berikan pengobatan lini kedua.
Pengobatan
tuberkulosis sekunder (lini kedua) meliputi :
- amikasin
- streptomisin
- kanamisin
- siprofloksasin
- ofloksasin
- levofloksasin
- gatifloksasin
- Etionamid
- Protionamid
- Sikloserin
- Viomisiun
- Kapreomisin
- Klofazimin
Obat alternatif meliputi :
- PAS (Para Amino Salicylic) Acid
- tiasetazon
Kategori pemberian obat anti tuberkulosis jangka pendek :
- Kategori 1 : 2HRZE / 4H3R3
- Kategori 2 : 2HRZES / HRZE / 5H3R3E3
- Kategori 3 : 2HRZ / 4H3R3
- Obat sisipan : HRZE
Kategori 1
Kategori 1 (2HRZE / 4H3R3) untuk :
- penderita baru tuberkulosis paru dengan hasil tes bakteri tahan asam (BTA) positif
- penderita tuberkulosis paru dengan hasil tes bakteri tahan asam (BTA) negatif namun hasil foto rontgen positif dan sakit berat
- penderita tuberkulosis ekstra paru berat
Kategori 2
Kategori 2 (2HRZES / HRZE / 5H3R3E3) untuk :
- penderita tuberkulosis paru yang pernah minum obat anti tuberkulosis selama lebih 1 bulan dengan kriteria pada penderita kambuh (relaps)
- penderita gagal pengobatan (failure) dengan bakteri tahan asam (BTA) positif
- penderita dengan pengobatan setelah lalai
Kategori 3
Kategori 3 (2HRZ / 4H3R3) untuk :
- penderita baru tuberkulosis paru dengan hasil bakteri tahan asam (BTA) negatif tetapi hasil foto rontgen positif dan sakit ringan
- penderita tuberkulosis ekstra paru ringan
Obat Sisipan
Obat sisipan (HRZE) untuk :
- penderita dengan kategori 1 & 2 pada akhir tahap intensif pengobatan dengan hasil tes bakteri tahan asam (BTA) masih positif