Krusta
Edisi 1.3
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian salat, sedang kalian dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kalian dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kalian mandi. Dan jika kalian sakit atau sedang dalam musafir atau seseorang di antara kalian datang dari tempat buang air atau kalian telah menyentuh perempuan, kemudian kalian tidak mendapat air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik (suci); sapulah muka kalian dan tangan kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. an-Nisa [4] : 43)
Komplikasi Krusta
- Infeksi: Krusta yang terbentuk akibat luka atau luka bakar dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur, menyebabkan infeksi. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi kulit dan memerlukan perawatan medis.
- Hiperpigmentasi: Setelah krusta menghilang, kulit di bawahnya mungkin mengalami hiperpigmentasi, yaitu perubahan warna menjadi lebih gelap. Hal ini umum terjadi dan biasanya memudar seiring waktu.
- Sisa Luka atau Parut: Jika krusta terbentuk akibat luka yang dalam, kemungkinan besar akan meninggalkan sisa luka atau parut setelah krusta hilang. Perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya parut.
- Penyebaran Infeksi: Jika krusta disebabkan oleh infeksi kulit seperti cacar atau herpes zoster, krusta dapat menjadi sumber penyebaran infeksi ke orang lain. Penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan krusta.
Artikel Terbaru
Artikel Favorit
* harga sewaktu-waktu dapat berubah