Penutupan perforasi usus adalah suatu tindakan pembedahan dengan menutup lobang berupa reseksi usus dan anastomosis usus pada perforasi usus karena berbagai sebab.
Sinonim :
Penutupan Perforasi Usus (dokterbedahperempuan.com)
Penutupan perforasi usus berupa reseksi usus adalah tindakan memotong sebagian segmen usus yang rusak atau tidak memungkinkan untuk dipertahankan lagi karena berbagai sebab.
Penutupan perforasi usus berupa anastomosis usus adalah tindakan menyambung kembali usus yang telah mengalami reseksi usus.
keadaan umum yang tidak memungkinkan dilakukan operasi
Pemeriksaan Penunjang
roentgen BOF 1/2 duduk dan LLD untuk melihat udara bebas.
colon in loop
barium follow through
Cara
tidurkan terlentang
insisi di linea mediana dengan panjang sesuai perkiraan bagian usus yang mengalami perforasi atau nekrosis.
insisi diperdalam sampai mencapai kavum peritoneum
hisap keluar seluruh pus, feses dan cairan kotor yang terdapat dalam cavum abdomen.
lakukan identifikasi bagian usus yang mengalami nekrosis secara sistematis
pastikan dahulu bahwa usus tidak sehat sebelum melakukan reseksi sehingga ada indikasi untuk melakukan reseksi
keluarkan bagian usus yang tidak sehat tersebut diluar kavum abdomen; berikan alas dengan kain kasa dibawahnya untuk mencegah kontaminasi ke dalam kavum peritoneum
identifikasi lokasi pembuluh darah yang memberikan suplai pada usus yang tidak sehat tersebut kemudian ligasi pembuluh darah tersebut
lakukan pemotongan mesenterium menuju tepi-tepi usus yang tidak sehat secara segmental pada penutupan perforasi usus.
identifikasi tepi-tepi perforasi lalu eksisi sekitarnya dengan menggunakan pisau dan hindari menggunakan diatermi karena akan merusak lapisan usus
evaluasi kembali viabilitas tepi-tepi usus yang telah dipotong
dekatkan kedua tepi usus yang telah dipotong untuk membandingkan diameter lumen yang akan disambung
jika terdapat perbedaan diameter lumen maka lakukan eksisi tepi usus tersebut sehingga terjadi kesamaan diameter lumen
lakukan teugel pada ujung-ujung usus dengan benang silk 3/0 jarum non traumatik
lakukan penjahitan tepi-tepi luka tersebut secara seromuskuler dengan benang non absorbable multi filament sintetik 3/0 secara kontinu mulai dari sisi belakang usus lalu sisi depan usus
jarak antar jahitan sekitar 1/2 cm
pastikan tepi-tepi serosa usus telah tertutup rapat
evaluasi kembali viabilitas usus; pastikan lumen tidak terlalu sempit dengan cara mempertemukan ujung jari dengan ibu jari operator pada lokasi anastomosis