Home Klinik Kedokteran

Tes Widal

Edisi 0.4
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Tes widal adalah pemeriksaan imunoserologi berupa pemeriksaan darah untuk menentukan diagnosis demam tifoid dengan cara mengukur kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H dari salmonella typhi yang telah dimatikan.
Sinonim : pemeriksaan widal, uji widal

Gambar Tes Widal

Tes Widal (sehatq.com)



Penjelasan

?

Jenis

  • pemeriksaan antigen O meningkat pada infeksi salmonella typhi
  • pemeriksaan antigen AO meningkat pada infeksi salmonella paratyphi A
  • pemeriksaan antigen BO meningkat pada infeksi salmonella paratyphi B
  • pemeriksaan antigen CO meningkat pada infeksi salmonella paratyphi C

Indikasi

Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan


  • lebih praktis
  • lebih murah
  • hasil lebih cepat

Kekurangan


  • tingkat akurasi tidak terlalu tinggi.
  • positif palsu
  • negatif palsu

Patofisiologi

salmonella typhiGambar Salmonella Typhi : antigen H merupakan ekor atau flagel salmonella typhii yang sudah dimatikan; agglutinin H muncul setelah adanya agglutinin O yaitu hari ke 10-12 lalu menghilang setelah 9-12 bulan pasca kesembuhan; titer H tidak bermakna diagnostik karena dapat meningkat sebagai respon tidak spesifik terhadap infeksi.
pasien : tes widal bisa positif meski tidak memiliki gejala demam tifoid karena pasien sebagai pembawa (carrier) salmonella typhii dan memiliki daya tahan tubuh baik; tes widal masih bisa positif pada orang yang belum lama sembuh dari demam tifoid karena antibodi terhadap salmonella typhii bisa tetap berada di dalam tubuh hingga 2 tahun lamanya.
  • antigen secara tidak langsung dapat terdeteksi melalui pemeriksaan widal.
  • antigen O : antigen O adalah bagian badan salmonella typhii yang sudah dimatikan; agglutinin O muncul pada fase akut yaitu hari ke 6-8 lalu menghilang setelah 4-6 bulan pasca kesembuhan.
  • hasil tes widal dapat segera diketahui (rapid test).
  • tes widal kurang bermakna daripada pemeriksaan kultur Gal.
  • tes widal kurang sensitif dan kurang spesifik daripada ELISA.
  • tes tubex lebih akurat daripada tes widal namun lebih mahal.
  • hasil positif ditandai adanya aglutinasi; semakin tinggi titer agglutinin maka semakin besar kemungkinan terinfeksi salmonella typhii.
  • tingkat akurasi dipengaruhi kualitas sampel darah atau antigen, cara pemeriksaan dan pembacaan hasil tes.
  • negatif palsu : sebanyak 30% dari hasil pemeriksaan widal negatif ternyata memiliki sampel biakan positif demam tifoid.

Positif Palsu


  • riwayat vaksinasi
  • reaksi silang dengan spesies lain (enterobacteriaceae sp.)
  • reaksi anamnestik (pernah sakit)
  • faktor rheumatoid (RF)
  • demam tidak spesifik (bukan akibat salmonella typhi) dan infeksi lainnya misalnya malaria
  • penyakit autoimun

Negatif Palsu


  • riwayat konsumsi antibiotik dan obat-obatan jangka panjang.
  • pengambilan sampel darah sebelum hari ke 6-8
  • keadaan umum buruk dan gizi buruk.
  • penyakit imunologik lain : menderita penyakit tertentu yang menurunkan daya tahan tubuh.

Demam Tifoid


demam tifoid : tes widal untuk mendeteksi antibodi terhadap salmonella typhi; tes widal dilakukan untuk mengetahui jumlah antibodi dalam tubuh yang menandakan adanya salmonella typhi; tes tubex TF untuk mendeteksi antibodi terhadap salmonella typhi dengan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan tes widal.

Cara

  • pasien menjalani proses pengambilan darah kemudian sampel darah dikirim ke laboratorium.
  • sampel darah ditetesi antigen O dan antigen H di laboratorium.
  • sampel darah lalu diencerkan sebanyak puluhan hingga ratusan kali.
  • pasien dianggap demam tifoid bila ditemukan kadar antibodi terhadap salmonella typhii.
  • standar pembacaan tes widal bervariasi di berbagai wilayah tergantung tingkat endemis dari demam tifoid.
  • pembacaan tes widal di Indonesia umumnya baru dianggap kuat bila kadar antibodi sebesar 1/320 atau lebih.
  • kadar 1/320 berarti antibodi salmonella typhii ditemukan pada pengenceran 320 kali.
  • hasil positif dari sampel darah yang diambil sebelum hari ke 6-8 bukan karena demam tifoid saat itu melainkan berasal dari kontak sebelumnya.

Diagnosis

  • positif
  • positif palsu
  • negatif palsu

Positif


  • titer O ≥1/320
  • titer H ≥1/640
  • diagnosis lebih pasti : kenaikan progresif titer O sebesar 2-4 kali lipat pada pemeriksaan serial (pemeriksaan ulang) tes widal pada 5-7 hari setelah tes pertama.

Referensi

  1. Tania Nugrah Utami. Demam Tifoid. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Pekanbaru. 2010.
  2. Prof. Dr. Riadi Wirawan SpPK(K). Demam Tifoid. Bio Medika.
  3. Inawati. Demam Tifoid. Departemen Patologi Antomi FK Universitas Wijaya Kusuma. Surabaya.
  4. dr. Airindya Bella. 2022. Memahami Tes Widal untuk Mendiagnosis Tifus. www.alodokter.com. Akses 31 Oktober 2022.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 8/11/22