Patofisiologi
Apendisitis Akut
apendisitis akut
: kesulitan diagnosis kadang terjadi pada bayi, anak dan lansia karena gejala (terutama nyeri abdomen) yang tidak khas atau letak apendiks vermiformis yang terinfeksi; kesulitan diagnosis pada bayi, anak dan lansia menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan & diagnosis diketahui setelah terjadi komplikasi (terutama perforasi intestinal).
gejala penyakit pada lansia (orang tua) sering samar-samar sehingga lebih dari separuh (>50% kasus) baru dapat didiagnosis setelah terjadi perforasi intestinal karena adanya gangguan pembuluh darah.
jika letak apendiks vermiformis di belakang ileum terminal maka diagnosis sangat sulit, tanda penyakit menjadi samar dan nyeri abdomen terletak lebih tinggi.
Penyakit Lain
- BBLR : diagnosis BBLR menggunakan bantuan USG kehamilan dimana dokter kandungan membandingkan antara perkembangan ukuran dan berat badan janin dalam rahim dengan usia kehamilan saat pemeriksaan kehamilan rutin.
- difteri : diagnosis pasti melalui pemeriksaan PCR dan tes Elek.
- kejang demam : kejang yang didahului demam pada neonatus bukan termasuk diagnosis kejang demam; jika anak memiliki riwayat kejang tanpa demam lalu mengalami kejang kembali dengan demam maka tidak termasuk diagnosis kejang demam.
- pitiriasis versikolor : pembuktian dengan kultur tidak bersifat diagnostik karena malassezia merupakan flora normal kulit.
- trauma abdomen : diagnostik perdarahan lebih sulit pada trauma tumpul daripada trauma tajam terutama pada tahap awal.