Home Klinik Kedokteran

Malaria

Edisi 2.0
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Malaria adalah penyakit akut, penyakit kronik, penyakit menular dan penyakit infeksi parasit oleh plasmodium dengan gejala klasik dingin, demam lalu berkeringat.
Sinonim : penyakit malaria | Kompetensi : 04 | Laporan Penyakit : 0503 | ICD X : B.54

Gambar Malaria

Malaria (aliuzun.info)



Penjelasan

Malaria adalah penyakit menular yang dapat menjangkiti orang lain melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Malaria dengan gejala klasik dingin, demam lalu berkeringat pada malaria disebut trias malaria.

Epidemiologi

  • malaria merupakan penyakit infeksi parasit dengan mortalitas paling tinggi
  • prevalensi malaria di seluruh dunia diperkirakan antara 160 - 400 juta kasus
  • 233 juta kasus malaria dan lebih 985 ribu kematian akibat malaria setiap tahun di dunia (WHO, 2000)
  • 225 juta kasus malaria dan lebih 781 ribu kematian akibat malaria setiap tahun di dunia (WHO, 2009)
  • 500 juta kasus malaria dan lebih 1 juta kematian akibat malaria setiap tahun di dunia (WHO, 2011)
  • menyumbang sekitar 20% dari semua kematian anak di dunia
  • malaria merupakan penyakit yang paling mematikan nomor 7 di Indonesia
  • Indonesia termasuk negara endemis malaria dan risiko terinfeksi 50%
  • 224 ribu kasus malaria dan 425 kematian akibat malaria di Indonesia (?)
  • insidens terbanyak pada laki-laki dan usia 15 tahun atau lebih
  • kematian terbesar pada anak-anak dibawah 5 tahun dan ibu hamil (insiden 7-24%) dengan parasit dalam plasenta
  • kebutuhan biaya untuk pencegahan dan perawatan malaria sekitar 400 juta USD setiap tahun di Indonesia namun hanya sebesar 40 juta USD (10%) yang terlaksana pada tahun 2008

Cara Penularan

  • penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (anopheles betina).
  • penyebaran terjadi pada malam hari (senja sampai fajar)
  • jika nyamuk tersebut menggigit orang sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita
  • parasit akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk
  • apabila sesudah 7-14 hari nyamuk tersebut menggigit orang sehat maka parasit akan ditularkan kepada orang sehat tersebut
  • parasit akan berkembang biak dalam tubuh manusia lalu menyerang sel darah merah
  • orang tersebut akan terjangkiti malaria (timbul gejala) dalam waktu ± 12 hari setelah tergigit nyamuk anopheles

Patogenesis

Demam


  • demam karena aktifnya hipotalamus (pusat pengatur suhu tubuh) oleh TNF (tumor necrosis factor) dan IL-6 (interleukin-6) yang terbawa aliran darah
  • berbagai macam sitokin termasuk TNF dan IL-6 dikeluarkan oleh makrofag, monosit dan limfosit yang dirangsang oleh antigen
  • pengeluaran berbagai macam antigen karena pecahnya skizon darah
  • demam periodik karena proses skizogoni yang berbeda waktunya antar jenis plasmodium
  • demam pada plasmodium falciparum dapat setiap hari (skizogoni 36-48 jam), plasmodium vivax & ovale selang 1 hari (skizogoni 48 jam), dan plasmodium malariae selang 2 hari (skizogoni 72 jam)

Anemia


  • anemia karena pecahnya eritrosit yang terinfeksi atau tidak terinfeksi plasmodium
  • anemia pada infeksi plasmodium falciparum yang akut dan kronis karena plasmodium ini menginfeksi semua jenis sel darah merah
  • anemia pada infeksi plasmodium vivax, ovale atau malariae yang kronis karena plasmodium vivax dan plasmodium ovale hanya menginfeksi sel darah merah muda yang jumlahnya hanya 2% sedangkan plasmodium malariae hanya menginfeksi sel darah merah tua yang jumlahnya hanya 1%
Akibat anemia :
  • daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit infeksi lain
  • daya kerja berkurang
  • pertumbuhan otak pada anak-anak terhambat terutama pada masa dalam kandungan sampai usia balita
  • anak sulit menerima pelajaran

Splenomegali


Pembuluh Darah Otak


Sumbatan pembuluh darah otak menyebabkan :

Jenis

Berdasarkan plasmodium :
  • malaria falciparum : terbanyak kedua di Indonesia, paling sering menyebabkan malaria berat
  • malaria vivax : terbanyak pertama di Indonesia
  • malaria ovale (malaria tertiana, jarang)
  • malaria malariae
  • malaria campuran (malaria falciparum + malaria vivax)
Berdasarkan penghitungan parasit :

Diagnosis

Masa inkubasi (sejak masuknya sporozoid sampai timbulnya demam) selama 1-2 minggu atau 10-28 hari (5-16 hari) tergantung jenis plasmodium. Masa prepaten malaria adalah rentang waktu prepaten sejak masuknya sporozoid sampai terdeteksinya parasit dalam darah dengan pemeriksaan mikroskopik.
Diagnosis malaria berdasarkan :
  • anamnesa
  • pemeriksaan fisik
  • pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah (diagnosa pasti)
Diagnosis pasti malaria berdasarkan :
  • mikroskopik malaria (DDR = Drike Drupple) : gold standard
  • Rapid Diagnostic Test (RDT)

Anamnesa


  • gejala utama : trias malaria
  • gejala tambahan : sakit kepala, mual, muntah, diare dan mialgia atau pegal-pegal
  • riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria
  • riwayat tinggal di daerah endemik malaria
  • riwayat sakit malaria
  • riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir
  • riwayat mendapat transfusi darah

Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Laboratorium


  • pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopik (DDR)
  • tes diagnostik cepat (RDT = Rapid Diagnostic Test)
  • dapat memberikan hasil positif palsu pada pemeriksaan widal
  • periksa tetes tebal pada hari ke-2, 3, 7, 14, 28 bila perlu hari ke-42 untuk mendeteksi resistensi

Demam Periodik


  • hari pertama demam cenderung ireguler
  • tidak demam selama 12 jam sifat plasmodium falciparum
  • tidak demam selama 36 jam sifat plasmodium vivax dan plasmodium ovale
  • tidak demam selama 60 jam sifat plasmodium malariae

Trias Malaria


  • trias malaria adalah 3 keluhan pokok malaria yang klasik, khas dan berurutan yaitu periode dingin, demam lalu berkeringat
  • kadang-kadang perioditas tidak jelas, hanya jelas pada awalnya
Periode dingin malaria berupa menggigil selama 15-60 menit. Periode demam berupa muka memerah, takikardia dan tetap panas. Periode berkeringat berupa demam menurun (apireksia) dan merasa sehat.

Status Pasien


1. Keadaan umum : 2. Tanda vital : 3. Pemeriksaan fisik : 4. Pemeriksaan laboratorium :
  • apusan darah tepi disertai hitung parasit
  • uji antigen : tes cepat antigen (RDT = Rapid Diagnostic Test)
  • uji serologi
  • PCR
  • hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit
  • serum bilirubin, ureum, kreatinin, gula darah

Anak-Anak

Anak-anak dengan malaria biasanya menderita demam, muntah, sakit kepala dan gejala seperti flu. Jika tidak ditangani dengan tepat bisa berlanjut dengan kejang, koma dan kematian.
Anak-anak yang selamat dari serangan malaria akut dapat mengalami gangguan belajar atau kerusakan otak. Kasus malaria yang kambuh berulang kali dapat menyebabkan anemia, lesu dan pertumbuhan anak menjadi tidak sempurna.

Ibu Hamil

Ibu hamil dan bayi di kandungannya yang menderita malaria berisiko terkena maternal anemia, infeksi plasenta, dan berat bayi rendah. Ini merupakan risiko utama tertinggi pada minggu-minggu pertama kehidupan bayi.
Malaria pada ibu hamil dapat menyebabkan :
  • bayi lahir mati
  • bayi berat lahir rendah (BBLR) : risiko meningkat 2 kali pada ibu hamil dengan malaria
  • bayi anemia
  • ibu hamil meninggal

Penatalaksanaan

Prinsip


  • malaria ringan atau tanpa komplikasi diberikan obat oral dan boleh rawat jalan atau rawat inap
  • malaria berat, dengan komplikasi atau kehamilan diberikan obat intravena dan rawat inap
  • lama rawat inap 5-7 hari
  • diagnosa pasti malaria dengan pemberian ACT (Artemisinin Combination Therapy)
  • diagnosa belum pasti malaria dengan pemberian non ACT

Terapi Umum


  • istirahat : tidak perlu istirahat mutlak
  • diet : makanan biasa
  • medikamentosa
  • o malaria falciparum o malaria vivax o malaria mix (malaria falciparum + malaria vivax) o malaria dengan kehamilan o malaria dengan pengobatan kegagalan o malaria dengan pengobatan radikal
  • obat tradisional
Malaria mix : artesunate + amodiakuin + primakuin
  • dosis artesunate 1 x 4 mg/kgbb dan amodiakuin 1 x 10 mg/kgbb
  • dosis primakuin 1 x 0,25-0,5 mg/kgbb selama 14 hari
Malaria dengan kehamilan
  • umur kehamilan < 3 bulan : obat kina 10 mg/kgbb
  • lebih trimester I : boleh obat ACT
  • tidak menggunakan primakuin, doksisiklin dan tetrasiklin
Malaria dengan pengobatan kegagalan
  • obat kina + tetrasiklin / doksisiklin / klindamisin atau ACT lainnya
Malaria dengan pengobatan radikal untuk membunuh gamet / mencegah relaps

ACT


  • berikan setelah pasien dinyatakan positif menderita malaria
  • minum setelah makan (perut tidak kosong) sampai habis selama 3 hari sesuai dosis
  • periksa ulang jika belum sembuh

Pencegahan

  • hindari gigitan nyamuk
  • berikan obat pencegahan (kemoprofilaksis) misalnya doksisiklin di daerah endemis.
  • bersihkan lingkungan
  • tebarkan ikan pemakan jentik (kepala timah, nila merah, gupi, mujair, dll.)
  • vaksinasi malaria
Hindari gigitan nyamuk :
  • tidur memakai kelambu berinsektisida (dapat mengurangi risiko kematian akibat malaria hingga 50%)
  • pakai lotion anti nyamuk
  • nyalakan obat anti nyamuk
  • pasang kawat kasa di setiap ventilasi
  • jauhkan kandang ternak dari rumah
  • hindari berada di luar rumah pada malam hari
  • kenakan pakaian tertutup (lengan panjang) di luar rumah (jam rawan nyamuk 18.00-06.00)
Berikan obat pencegahan (kemoprofilaksis) di daerah endemis :
  • minum obat doksisiklin 1x1 kapsul per hari 2 hari sebelum berangkat ke daerah endemis malaria sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi
Bersihkan lingkungan :
  • timbun genangan air
  • bersihkan lumut
  • alirkan air yang tergenang

Komplikasi

  • abortus :
    o abortus imminens
  • anemia :
    o anemia hemolitik
  • asidosis laktat
  • blackwater fever (malaria hemoglobinuria)
  • dehidrasi
  • DIC
  • edema paru
  • gagal ginjal akut
  • gangguan fungsi ginjal / oliguria
  • gangguan hati (malaria biliosa)
  • gejala-gejala gastrointestinal
  • glomerulonefritis
  • herpes labialis
  • hipoglikemia berat
  • ikterus
  • kesadaran menurun
  • malaria algida / kolaps
  • malaria serebral (gangguan kesadaran dengan GCS < 7)
  • ruptur lien
  • trauma

Prognosis

Diagnosis Banding

Penyakit

Referensi

  1. Prof. DR. Dr. A. Halim Mubin, SpPD, MSc, KPTI. 2008. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosis dan Terapi. Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal. 61-68.
  2. Modul Materi Pelatihan Penatalaksanaan Malaria Departemen Kesehatan.
  3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelatihan Malaria. Jakarta. 2007.
  4. Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. 147-148.
  5. Dwi Yuda Herdanto, Surendra Prabhawa. 2009. 20 Penyakit Umum di Indonesia. www.yudaherdanto.com. Hal. 7-10.
  6. Ingrid A. Tirtadjaja. Epidemiologi dan Aspek Parasitologis Malaria. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
  7. Ermi ML Ndoen, PhD. Faktor-Faktor Lingkungan dan Model Eko-Epidemiologi Malaria di Indonesia
  8. Mareza Dwithania, Nuzulia Irawati, Rosfita Rasyid. Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2).
  9. Unicef Indonesia. Lembar Fakta Malaria. Jakarta. 2009.
  10. Kris Cahyo Mulyatno. Malaria.
  11. SOS International. Malaria : Gejala dan Pencegahannya. AEA International Holdings Pte. Ltd. 2011.
  12. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2008.
  13. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria. Jakarta. 2011.
  14. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria. Jakarta. 2012.
  15. James Chin, MD, MPH. (ed.). Dr. I Nyoman Kandun, MPH. (ed. penerj.). Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Ed 17. 2000. Hal. 324-337.
  16. Rachmat Latief. 2012. Standard Operational Procedure (SOP) Malaria. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Makassar.
  17. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. 2012. Draft Standar Operasional Prosedur Penatalaksanaan Kasus Malaria di Puskesmas dan Rumah Sakit. Bidang Bina P2PL.
  18. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar. Bersama Kita Berantas Malaria. Forum Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria.
  19. P2PL Touna. 2011. Definisi Malaria. profilp2pltouna.blogspot.com
  20. Harun Alrasyid. 2011. Epidemiologi Penyakit Menular : Malaria. epidemiologiunsri.blogspot.co.id

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 30/10/22