Home Klinik Kedokteran

Urtikaria

Edisi 0.5
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Urtikaria adalah penyakit alergi dan penyakit kulit dengan ruam berupa papula, plak atau edema lokal dan gatal yang temporer dimana timbul mendadak lalu hilang perlahan-lahan.
Sinonim : kaligata, biduran, gelegata, urtika | Kompetensi : 04 | Laporan Penyakit : 2002 | ICD X : L.50.9

Gambar Urtikaria

Urtikaria (prepona.info)



Penjelasan

Urtikaria adalah penyakit alergi sebagai reaksi hipersensitivitas.
Urtikaria adalah penyakit kulit dengan ruam yaitu ruam primer & ruam geografis sedangkan edema lokal dapat terjadi pada kulit & saluran napas.
Urtikaria dengan ruam berupa papula, plak atau edema lokal umumnya berwarna putih sampai merah muda dan eritema mengelilingi lesi.
Urtikaria berupa edema lokal dengan berbagai bentuk dan ukuran pada dermis bagian atas karena kebocoran plasma darah melalui dinding pembuluh darah.
Urtikaria biasanya gatal & nyeri seperti terbakar selama ≤24 jam (jarang bertahan >24 jam) berlangsung <6 minggu (urtikaria akut) atau lebih (urtikaria kronis).
Urtikaria temporer dapat sembuh sendiri (self-limited disease) biasanya bertahan selama kurang 12 jam & hilang perlahan-lahan kurang dari 24 jam.

Penyebab

Jenis

Berdasarkan Perlangsungan


Jenis Lain


Patofisiologi

tinea capitisGambar Tinea Capitis : [penatalaksanaan] terbinafin 62,5-250 mg/hari selama 6 minggu atau 3-6 mg/kgBB/hari selama 4 minggu; efek samping terbinafin dapat berupa gangguan gastrointestinal, pusing, urtikaria, reaksi morbili, sakit kepala, hilangnya rasa pengecap, pansitopenia.

Diagnosis

Gambaran Klinis


  • merasa tidak sehat.
  • ruam berupa papula, plak atau edema lokal umumnya berwarna putih sampai merah muda dalam berbagai bentuk & ukuran serta dikelilingi eritema.
  • lesi/bercak umumnya memberi rasa gatal (sangat gatal) hingga nyeri dan seperti sensasi terbakar selama ≤24 jam (jarang bertahan >24 jam).
  • edema lokal dapat terjadi pada kulit dan saluran napas.

Penatalaksanaan

  • identifikasi dan menghilangkan penyebab jika ditemukan.
  • antihistamin : mulai dari konvensional hingga terbaru, naikkan dosis hingga batas aman lalu kombinasikan dari golongan berbeda jika masih tidak berhasil.
  • kortikosteroid sistemik (prednison 20-40 mg/hari) dalam waktu singkat bila terdapat angioudema, keterlibatan organ lain, urtikaria luas atau kegagalan antihistamin.
  • pengobatan topikal dengan antipruritus.

Komplikasi

Referensi

  1. Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. 240-241.
  2. dr. Emmy S. Sjamsoe Daili, SpKK(K), dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK(K), dr. I Made Wisnu, SpKK(K). Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia : Sebuah Panduan Bergambar. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005. Hal. ?
  3. dr. Sani Rachman. 2009. Patofisiologi Kelainan Kulit. sanirachman.blogspot.co.id. Akses 11 Juli 2023.
  4. Dr. David Sudarto Oeiria, Sp.KK, FAADV. Diagnosis in Dermatology. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
  5. Anonim. Ruam Kulit. ocw.usu.ac.id. Akses 4 Agustus 2019.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 12/10/21