Home Klinik Kedokteran

Mycobacterium Tuberculosis

Edisi 0.5
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab utama tuberkulosis baik tuberkulosis paru maupun tuberkulosis ekstra paru.
Sinonim : bakteri mycobacterium tuberculosis, infeksi mycobacterium tuberculosis, kuman mycobacterium tuberculosis, kuman TB, mikobakterium tuberkulosa, mikobakterium tuberkulosis, mycobacteria

Gambar Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium Tuberculosis (focusedcollection.com)



Penjelasan

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab utama tuberkulosis ekstra paru karena dapat menginfeksi organ lain seperti organ pencernaan, organ limforetikuler, kulit, sistem saraf pusat, sistem muskuloskeletal, hati dan sistem reproduksi.

Epidemiologi

  • pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882.

Jenis

  • mycobacterium tuberculosis complex

Ciri-Ciri

  • bakteri tahan asam (BTA)
  • berbentuk batang (basil/bacillus) lurus atau sedikit melengkung.
  • tidak berspora
  • tidak berkapsul
  • tidak bergerak
  • fakultatif aerob obligat dan intraseluler
  • berukuran panjang 1-4 µm dan lebar 0,3-0,6 µm.
  • sel berdinding kompleks terdiri dari lapisan lemak yang cukup tinggi (60%) sehingga dapat resisten terhadap beberapa jenis antibiotik dan sulit diwarnai dengan pewarnaan Gram atau pewarnaan lainnya.
  • suhu pertumbuhan optimal 37°C.
  • dapat bertahan dalam kondisi asam dan basa yang ekstrim, rendah oksigen dan intraseluler.

Patofisiologi

  • manusia merupakan satu-satunya host mycobacterium tuberculosis.
  • menginfeksi paru-paru (tersering) dan organ lain seperti tulang, otak, hati, ginjal dan saluran pencernaan.
  • mycobacterium tuberculosis menyebar dari orang ke orang melalui udara (titik-titik air), percikan ludah (dahak) dan partikel droplet aerosol (droplet infection) saat penderita batuk atau bersin.
  • droplet infeksius dari penderita TB paru berukuran 0,65 µm hingga >7,0 µm; partikel aerosol berukuran lebih kecil dapat melewati nasofaring, trakea hingga bronkus kemudian terkumpul di saluran pernapasan distal; partikel aerosol berukuran lebih besar terkumpul di saluran pernapasan atas atau orofaring dan mengakibatkan tuberkulosis orofaring atau tuberkulosis nodus limfatik servikal.
  • mycobacterium tuberculosis akan mengaktifkan respon imun seluler (reaksi hipersensitivitas tipe lambat) yang terbentuk sempurna 2-10 minggu setelah infeksi dan bisa dikonfirmasi oleh hasil positif pada tes tuberkulin.

Tuberkulosis Laten


tuberkulosis laten : [penyebab] .
[patofisiologi] ; ; .

Tuberkulosis Paru


tuberkulosis paruGambar Tuberkulosis Paru : tuberkulosis paru dapat menyebar melalui aerosol dari membran mukosa paru-paru individu yang telah terinfeksi mycobacterium tuberculosis; droplet infeksius akan terkumpul di paru-paru ketika terinhalasi individu lain dan kuman TB akan berkembang dalam waktu 2-12 minggu.
penyakit menularGambar Penyakit Menular : partikel percikan ludah/droplet (droplet infection) atau dahak yang mengandung kuman TB (mycobacterium tuberculosis) tersebar ke udara bebas (airborne disease) saat penderita TB paru batuk, bersin, meludah, berbicara, tertawa atau bernyanyi lalu terhirup orang lain (penyakit menular).
diagnosisGambar Diagnosis : uji Xpert MTB / RIF bila terdeteksi mycobacterium tuberculosis positif (pemeriksaan sputum BTA) & ada riwayat minum OAT; bila Xpert rifampicin resisten maka lanjut pemeriksaan biakan mycobacterium tuberculosis dan uji kepekaan obat anti tuberkulosis lini 1 & 2.
pemeriksaan kultur dengan cara menumbuhkan kuman mycobacterium tuberculosis; [pencegahan] usahakan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah melalui jendela karena sinar matahari dapat membunuh kuman mycobacterium tuberculosis.

Tuberkulosis Primer


.

Farmakologi

obat anti tuberkulosis : [risiko berobat tidak tuntas] ; .

Referensi

  1. Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 195.
  2. Johnny Nurman, Darmawan B. Setyanto. Skrofuloderma pada Anak : Penyakit yang Terlupakan ? Sari Pediatri, vol. 12, No. 2, Agustus 2010.
  3. Dr. Daeng Muhammad Faqih, SH, MH, dkk. 2016. Panduan Tatalaksana 20 Kasus Non Spesialistik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. BPJS Kesehatan. Jakarta. Hal. 26.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 18/12/22