=file_get_contents('http://anti-adblock.adnow.com/aadbAdnow.php?ids=261331,262368,328491,624929,707065');?>
Sirosis Hati
Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah
Pengertian
Sirosis hati adalah sirosis pada hati dimana secara patologis terjadi pembentukan jaringan ikat di seluruh jaringan hati (fibrosis hepatis stadium akhir) akibat nekrosis disertai perubahan susunan lobulus hati normal berupa regenerasi berlebihan dan berbenjol-benjol (nodul regeneratif).
Sinonim : cirrhosis hepatis, sirosis hepatis
Sirosis Hati (idnmedis.com)
Penyebab
infeksi : o hepatitis B o hepatitis C o hepatitis D viral o cytomegalovirus o toksoplasmosis
herediter & metabolik : o defisiensi α1 -antitripsin o fanconi syndrome
obat & toksik : o alkohol o arsenik o obstruksi bilier
Jenis
Berdasarkan Ukuran Nodul
makronodular : ukuran nodul > 3mm
mikronodular : ukuran nodul < 3mm
mixed (makronodular & mikronodular)
Berdasarkan Klinis
compensated cirrhosis
uncompensated cirrhosis
Sirosis Uncompensated
ascites
encephalopathy hepatic
varices esophageal
peritonitis bakterial
syndrome hepatorenal
Patofisiologi
compensated cirrhosis : kondisi ketika sirosis masih belum / kurang menonjolkan adanya tanda & gejala
uncompensated cirrhosis : kondisi ketika sirosis sudah menimbulkan tanda & gejala
alkohol : sirosis hati merupakan efek jangka panjang penggunaan alkohol
produksi albumin menurun karena sel hepar yang mensintesis albumin mengalami fibrosis.
globulin meningkat karena bakteri sebagai antigen menginduksi produksi imunoglobulin
pansitopenia karena splenomegali
Diagnosis
Anamnesis Compensated Cirrhosis
asimtomatik
lemah , lelah , anorexia , mual , perasaan perut kembung / penuh
berat badan turun
pria : impotensi, testis mengecil, ginekomasti
Anamnesis Uncompensated Cirrhosis
gejala yang lebih menonjol dari compensated cirrhosis, diakibatkan kegagalan hati & hipertensi porta
rambut rontok
demam ringan
gangguan pembekuan darah (perdarahan gusi , epistaksis)
muntah darah & melena
perubahan mental (gangguan tidur, confusion, agitasi, coma )
Pemeriksaan Laboratorium
SGOT (AST) & SGPT (ALT) meningkat (peningkatan SGOT > SGPT)
GGT (Gamma Glutamyl Transpeptidase) meningkat biasanya pada sirosis alkoholik
bilirubin meningkat pada sirosis uncompensated
albumin menurun
globulin meningkat
serum natrium menurun pada kondisi ascites
pansitopenia
Pemeriksaan Radiografi
USG untuk mengamati permukaan hati , ukuran hati, sudut hati, homogenitas & masa dan mendeteksi splenomegaly & ascites
barium meal radiography untuk melihat varises pada hipertensi porta
Status
Keadaan Umum
kondisi umum : lemah , lelah
status gizi : berat badan turun
tingkat kesadaran : pada kondisi sirosis tahap lanjut terjadi gangguan mental
Tanda Vital
Pemeriksaan Fisik
1.
kepala -
leher :
kulit & membran mukosa : ikterus
wajah : spider angioma
2.
toraks :
3.
abdomen :
hepatomegali pada kondisi awal sirosis dan pengecilan hepar pada kondisi akhir sirosis dimana apabila teraba maka hepar terasa keras & memiliki nodul
splenomegali
ascites
4.
ekstremitas :
bahu & lengan : spider-angioma
regio thenar & hypothenar : erythema palmaris
kuku : muchrche (pada kuku terdapat semacam daerah membentuk pita putih horizontal yang dipisahkan oleh warna normal kuku)
jari : kontraktur dupuytren (fibrosis fascia palmaris yang menyebabkan gangguan fleksi jari-jari)
5. lain-lain :
fetor hepatikum (bau nafas khas)
atrofi testis hipogonadism hanya pada sirosis alkoholik sehingga dapat menyebabkan impotensi & infertile
Penatalaksanaan
pemberian diet protein 1 gram/kgBB & kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari
program penurunan berat badan
pengobatan
transplantasi hepar
Sirosis Hati Karena Hepatitis B
interferon alfa 3 MIU 3x/minggu (subkutan) sebagai antifibrosis dan menurunkan aktivitas sel stellat
lamivudin 100 mg/hari (oral)
Sirosis Hati Karena Hepatitis C
interferon alfa 5 MIU 3x/minggu (subkutan) sebagai antifibrosis dan menurunkan aktivitas sel stellat
ribavirin 800-1000 mg/hari
Sirosis Hati Uncompensated
ascites
encephalopathy hepatic : laktulosa untuk ekskresi amonia
varices esophageal
penatalaksanaan sirosis hati uncompensated yang disertai peritonitis bakterial akibat infeksi asites adalah antibiotik (cefotaxim, amoxicillin, aminoglikosida).
syndrome hepatorenal : menjaga keseimbangan air & garam
Ascites
diet rendah garam
diuretik (spironolakton 100-200 mg/hari atau furosemide 20-40 mg/hari)
parasentesis dengan suportif pemberian albumin
Varices Esophageal
propanolol (pre-hemorrhagic & post-hemorrhagic)
somatostatin/ocreotide, skleroterapi & ligasi (saat hemorrhagic)
Referensi
Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal.
Dwi Yuda Herdanto, Surendra Prabhawa. 2009. 20 Penyakit Umum di Indonesia. www.yudaherdanto.com. Hal.