Home Klinik Kedokteran

Virus Corona

Edisi 0.6
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Virus corona adalah virus zoonotik dan virus RNA yang menyebabkan penyakit zoonosis dan penyakit infeksi virus.
Sinonim : coronavirus, CoV, infeksi coronavirus, virus korona

Gambar Virus Corona

Virus Corona (ajnn.net)



Penjelasan

Virus corona adalah virus zoonotik dari berbagai hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing & ayam; host biasanya kelelawar, tikus bambu, unta & musang; menular ke manusia melalui transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan oral.
Virus corona adalah virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200 nm.
Virus corona menyebabkan penyakit zoonosis seperti MERS yang menular melalui kelelawar lalu unta dan SARS melalui kelelawar lalu kucing luwak (civet cats/musang); kelelawar (host alamiah), unta & luwak (host intermediet).
Virus corona menyebabkan penyakit infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan (seperti flu) dan infeksi pernapasan berat (seperti pneumonia, MERS dan SARS).

Ciri-Ciri

penyakit menularGambar Penyakit Menular : virus corona merupakan penyakit menular yang sangat mudah berjangkit kepada manusia lain melalui transmisi kontak, transmisi droplet (droplet infection), rute feses dan oral; virus corona termasuk droplet infection karena menular melalui sentuhan mata, hidung atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur (droplet) pengidap virus corona.
  • coronavirus tergolong ordo nidovirales (semua virus ordo nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang), keluarga coronaviridae.
  • coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200 nm.
  • masa inkubasi virus corona sekitar 3-7 hari.
  • sangat cepat mengalami mutasi gen sehingga menghasilkan lebih dari 200 jenis CoV.
  • virus corona lebih bertahan hidup pada suhu dingin (sensitif terhadap suhu panas) dan kelembaban yang tidak terlalu tinggi sehingga sering terjadi pada musim dingin dan musim semi.
  • tidak bisa hidup tanpa sel host dan hanya bisa memperbanyak diri melalui sel hostnya.
  • infeksi (penyakit infeksi) biasanya terkait dengan faktor iklim dan pergerakan, perpindahan atau perjalanan populasi manusia; terutama menginfeksi orang dewasa atau anak usia lebih tua.
  • efektif diinaktifkan oleh disinfektan yang mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56°C selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform.

Jenis

dari 200 jenis virus corona, 7 diantaranya dapat menginfeksi manusia yaitu HCoV-229E, HCoV-OC43, HCoV-NL63, HCoV-HKU1, MERS-CoV, SARS-CoV dan SARS-CoV-2.
  • HCoV-229E : alphacoronavirus; ditemukan sekitar 50 tahun yang lalu.
  • HCoV-OC43 : betacoronavirus; ditemukan sekitar 50 tahun yang lalu.
  • HCoV-NL63 : alphacoronavirus; berhubungan dengan SARS & laringotrakeitis (croup).
  • HCoV-HKU1 : betacoronavirus; berhubungan dengan SARS.
  • MERS-CoV : betacoronavirus; penyebab MERS; penularan melalui kelelawar, unta lalu manusia; muncul di Arab tahun 2012
  • SARS-CoV : betacoronavirus; penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome); penularan melalui kelelawar, kucing luwak (civet cats/musang) lalu manusia; muncul 2002.
  • SARS-CoV-2 : betacoronavirus; penyebab covid-19 yang menyebar terutama melalui sentuhan mata, hidung, atau mulut sebagai droplet infection dan melalui kontak jarak dekat dengan penderita.

Berdasarkan Genus


  • alphacoronavirus
  • betacoronavirus
  • deltacoronavirus
  • gammacoronavirus

Mikrobiologi

  • asam nukleat : RNA
  • nucleocapsid protein
  • membrane protein
  • envelope protein
  • spike protein (protein S)

Protein S


Protein S sebagai penentu utama dalam menginfeksi spesies hostnya & penentu tropisnya; infeksi host melalui interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang melalui penempelan & masuknya virus ke dalam sel host.
  • struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus.
  • protein S (spike protein) merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen.

Siklus Hidup

  • penempelan dan masuknya virus corona ke sel host diperantarai oleh protein S yang ada dipermukaan virus.
  • protein S virus corona berikatan dengan reseptor (enzim) di sel host.
  • setelah berhasil masuk, selanjutnya terjadi translasi replikasi gen dari RNA genom virus corona.
  • kemudian replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus corona.
  • perakitan dan rilis virus corona.
  • virus corona masuk ke saluran pernapasan atas (jalan napas) setelah terjadi transmisi kemudian bereplikasi di sel epitel saluran pernapasan atas (melakukan siklus hidupnya).
  • kemudian menyebar ke saluran pernapasan bawah (saluran napas).
  • terjadi peluruhan virus corona dari saluran pernapasan pada infeksi akut dan peluruhan dapat berlanjut beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan.

Penularan

Penularan antar manusia melalui
  • udara (batuk dan bersin tanpa menutup mulut)
  • sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi
  • kontak dengan permukaan yang terdapat virus kemudian menyentuh hidung, mata, atau mulut
  • kontak dengan kotoran yang terinfeksi

Patofisiologi

Penyakit Karena Virus Corona


  • gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa
  • MERS (Middle East Respiratory Syndrome), SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan covid-19 dapat memiliki gejala yang berat.
  • pemeriksaan rRT-PCR : untuk deteksi asam nukleat virus corona pada kasus covid-19.

Referensi

  1. dr. Arif Santoso, Sp.P(K). Ph.D, FAPSR. 2020. Pneumonia 2019 novel Coronavirus outbreaks : New potential pandemic ? Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sulawesi.
  2. Wikipedia. 2020. Penyakit Koronavirus 2019. wikipedia.org. Akses 23 Maret 2020.
  3. dr. Rizal Fadli. 2020. Coronavirus. www.halodoc.com. Akses 23 Maret 2020.
  4. dr. Merry Dame Cristy Pane. 2020. Virus Corona. www.alodokter.com. Akses 23 Maret 2020.
  5. Rumah Sakit JIH. 2020. Waspadai Virus Korona. rs-jih.co.id. Akses 23 Maret 2020.
  6. Erlina Burhan, Fathiyah Isbaniah, Agus Dwi Susanto dkk., 2020. Pneumonia Covid-19 : Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 7/08/22