Home Klinik Kedokteran

Mikroorganisme

Edisi 0.2
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Mikroorganisme adalah makhluk hidup sederhana didalam maupun diluar tubuh yang terbentuk dari satu atau beberapa sel dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Sinonim : agen infeksi, agen penyebab, agen penyerang, jasad renik

Gambar Mikroorganisme

Mikroorganisme (slideplayer.info)



Penjelasan

Mikroorganisme terbentuk dari satu atau beberapa sel seperti virus, bakteri, jamur dan parasit.
Mikroorganisme didalam tubuhGambar Tubuh dapat menyebabkan infeksi dan radang; mikroorganisme sebagai antigen (agen infeksi) dari infeksi bakteri, infeksi virus atau infeksi jamur; infeksi dan radang bisa terjadi setelah sistem imun gagal menahan serangan antigen.

Jenis

Berdasarkan Penyebab


Berdasarkan Sifat


Jenis Lain


  • tumbuhan
  • hewan

Patofisiologi

  • leukositosis : mencegah penyebaran mikroorganisme
  • radang pseudomembran : reaksi radang pada permukaan selaput lendir dengan tanda terjadi pembentukan eksudat berupa lapisan selaput superfisial yang mengandung agen penyebab, endapan fibrin, berbagai sel nekrotik aktif dan sel darah putih radang.
  • stratum korneum : stratum korneum relatif kering pada keadaan normal sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.
  • penyakit menular : mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa media seperti udara (termasuk udara pernapasan), droplet (droplet infection), air dan tanah pada penyakit menular.
  • antigen : mikroorganisme sebagai antigen (agen infeksi) dapat menyebabkan infeksi dan radang namun dibatasi oleh produksi antibodi (zat imun) ketika infeksi dan jala produk fibrin yang menutup saluran limfe saat luka.
  • kelenjar limfe : kelenjar limfe berfungsi sebagai tempat penyaringan dan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme (antigen) melalui pembentukan antibodi (zat imun) saat terjadi infeksi.
  • fagosit : mikroorganisme dimatikan oleh bakterisid dan fagosit lalu dihancurkan oleh fagosit dengan cara dibungkus dan dicerna kemudian mikroba yang mati akan terkumpul dalam tinja.
  • penyebaran mikroorganisme melalui udara (termasuk udara pernapasan) dapat terjerat dan terbunuh dalam trakea
  • penyebaran mikroorganisme melalui air dan tanah dapat dihambat masuk ke dalam tubuh oleh epidermis kulit
  • mikroorganisme dapat menghasilkan toksin
  • kuman penyebab masih dapat terbawa oleh karier
  • setelah agen penyerang diatasi maka sifat semipermeabilitas pembuluh darah kecil akan kembali saat resolusi jaringan sehingga aliran cairan & emigrasi leukosit akan berhenti

Demam Tifoid


demam tifoid : sebagian kuman mati oleh asam lambung dan semakin baik sistem imun mukosa (IgA) maka semakin mudah kuman dihancurkan. Sebagian kuman terlepas lalu masuk ke dalam usus halus kemudian menembus sel epitel dan lamina propria. Kuman yang berkembang biak di lamina propria akan difagosit makrofag. Kuman juga berkembang biak dalam makrofag, dibawa ke lempeng peyer di ileum distal, menuju limfonodus mesenterika kemudian terakhir melalui duktus torasikus lalu masuk ke dalam sirkulasi darahGambar Sirkulasi Darah menuju sistem retikuloendotelial sehingga terjadilah first bacteremia (bakteriemia primer). Makrofag yang membawa kuman dalam darah akan menyebar ke seluruh organ terutama hati, limpa, sumsum tulang, kantung empedu dan ginjal. Kuman akan melepaskan diri dari makrofag setelah masuk ke dalam organ. Kuman akan masuk ke dalam kandung empedu setelah melalui hati lalu keluar melalui sekresiGambar Sekresi empedu ke usus. Sebagian kuman keluar bersama feses namun sebagian lainnya kembali menembus usus. Makrofag yang sudah teraktivasi akan memfagositosis kuman yang masuk kembali dari usus lalu melepaskan mediator inflamasi kemudian muncullah gejala sistemik inflamasi. Kuman kembali dari usus ke sirkulasi darah maka terjadilah second bacteremia (bakteriemia sekunder).

Luka Bakar


luka bakarGambar Luka Bakar : koagulasi eksudat tidak terjadi pada luka bakar karena tidak terbentuknya tromboplastin oleh jaringan yang terbakar sehingga saluran limfe tetap terbuka kemudian banyak kuman masuk lalu menyebar ke dalam sirkulasi darah dan berisiko septikemia.

Penyakit Lain


Farmakologi

bakterisidGambar Bakterisid : hampir semua antibiotik bersifat bakterisid seperti antibiotik yang bekerja menghambat sintesis dinding sel kuman (misalnya penicillin, sefalosporin, vancomycin, teicoplanin, bacitracin), menghambat sintesis protein secara ireversibel (misalnya aminoglikosida) dan menghambat sintesis asam inti (misalnya kuinolon, rifampicin, nitrofurantoin, metronidazole).
  • imunisasi : dapat mencegah penularan kuman
  • karbogliserin : .
  • kloramfenikol : bekerja dengan cara menghambat sintesis protein dari sel kuman yaitu menghambat peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman.

Kesehatan

Penyakit

Obat

Istilah

Referensi

  1. Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 187.
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.5

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 19/03/24