Pneumonia adalah penyakit akut dan penyakit sistem pernapasan berupa alveolitis dan peradangan parenkim paru karena infeksi mikroorganisme, zat kimia, alkohol atau komplikasi penyakit dengan manifestasi klinis seperti demam, batuk atau sesak dan dapat menyebabkan gagal napas akut.
Sinonim : radang paru, radang paru-paru | Kompetensi : 3B | Laporan Penyakit : 1401 | ICD X : J.18.9
HIV : pneumonia berat kriteria utama HIV. infeksi bakteri berat (misalnya pneumonia) di HIV stadium 3 pada penderita dewasa. Pneumonia pneumocystic jiroveci dan pneumonia kriptokokus ekstrapulmoner (misalnya meningitis) di HIV stadium 4 pada penderita dewasa. Pneumonia pneumosistis di HIV stadium 4 pada penderita bayi & anak.
tuberkulosis paru : mikobakterium tuberkulosis masuk ke saluran napas lalu bersarang di jaringan paru sehingga terbentuk sarang pneumonia (sarang primer atau afek primer) yang bisa timbul dibagian mana saja dalam paru (berbeda dengan sarang reaktivasi) kemudian terlihat limfangitis lokal menuju hilus yang diikuti limfadenitis regional di hilus. Afek primer dan limfangitis regional disebut kompleks primer.
demam tifoid : pneumonia sebagai salah satu komplikasi ekstra intestinal dari demam tifoid. Pneumonia lobar dapat terjadi pada minggu keempat dari demam tifoid.
pneumonia lobar : mempengaruhi satu atau lebih bagian (lobus) paru-paru.
tuberkulosis paru : kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringanparu sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumonia yang disebut sarang primer atau afek primer.
suara vesikuler yang diperlemah dan krepitasi (bunyi gemeretak) di akhir inspirasi.
PDP covid-19 : gambaran pneumonia berdasarkan gejala klinis dan/atau radiologis seperti infiltrat luas di kedua paru pada foto rontgen toraks dan eksudat di paru-paru pada CT scan toraks.
Penatalaksanaan
pasien : penatalaksanaan pneumonia tergantung jenisnya; pasien pneumonia dapat dirawat di rumah namun harus dirawat di rumah sakit pada keadaan berat untuk mendapatkan cairan intravena bila sangat sesak, terapi oksigen dan sarana perawatan lainnya; perawatan lain seperti makan dengan baik, terapi cairan, istirahat, analgesik, antipiretik, antitusif dan antibiotik.
antitusif : pemberian antitusif pada batuk yang sangat parah dan tergantung jenis antitusif seperti codein 3 x 8 mg sehari, dextromethorphan atau bronkodilator (teofilin atau salbutamol).
ambroxol : beri tahu dokter jika sedang menderita infeksi paru (pneumonia).
Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 235.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.5
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Hal. 182-184.
dr. Rizal Fadli. 2019. Jenis-Jenis Pneumonia yang Perlu Diketahui. halodoc.com. Akses 3 September 2020.