HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel darah putih dan merusak sistem kekebalan tubuh pada manusia.
Sinonim : human immunodeficiency virus, infeksi HIV | Kompetensi : ? | Laporan Penyakit : ? | ICD X : B.20
HIV merupakan penyakit yang paling mematikan nomor 9 di Indonesia
nama awal Lymphadenophaty Associater Virus (LAV) & Human T Lymphotropic Virus type III (HTLV III)
jumlah penderita sampai akhir Desember 2012 di Indonesia 92.251 orang (Kementerian Kesehatan)
komisi AIDS di Asia melaporkan bahwa 50 juta perempuan berisiko terinfeksi HIV dari pasangan intim mereka dimana 90% diantaranya terinfeksi melalui suami mereka
sebanyak 3,05% ibu positif terinfeksi HIV dari ibu hamil yang melakukan konseling dan tes HIV
lebih dari 90% bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu HIV positif
melalui transfusi darah atau produk darah lainnya yang mengandung HIV
melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntik), alat tindakan medis atau jarum tindik yang dipakai untuk tato jika mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV
dapat menular pada bayi saat kehamilan (5-10%), persalinan (10-20%) dan menyusui (5-20%) dimana 20-50% bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular bila tidak ada intervensi (pencegahan) dan turun menjadi kurang dari 2% jika ada intervensi
Penularan sebagian besar melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HIV dan berbagi jarum suntik yang terkontaminasi.
HIV hanya dapat hidup didalam tubuhmanusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam diluar tubuh sehingga HIV tidak dapat menular pada keadaan :
tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, berenang bersama atau sesuatu yang dipakai oleh orang tersebut, saling penggunaan perabot makanan atau minum, atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian
perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang alat suntik secara aman dan menutupi luka
tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika menggigit manusia. Masuknya parasitmalaria melalui aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya. HIV mati dalam tubuh nyamuk
Tahapan Infeksi
Virus HIV membutuhkan waktu 5-10 tahun (penyakit kronis) sampai menimbulkan gejala-gejala. Saat waktu yang dibutuhkan terpenuhi, infeksi HIV sudah berkembang menjadi AIDS. Infeksi membutuhkan 4 tahapan.
mulai kehamilan trimester ketiga, antibodi ibu termasuk antibodi terhadap HIV ditransfer secara pasif kepada janin dan dapat dideteksi sampai anak berumur 18 bulan
pemeriksaan serologis HIV anak kurang 18 bulan dapat menunjukkan hasil reaktif (+) walapun anak tersebut tidak terinfeksi HIV
diagnosis HIV pada bayi <18 bulan dapat menggunakan uji virologi (viral load) sedangkan bayi >18 bulan dapat dengan tes serologi
deteksi infeksi HIV pada bayi usia 6 minggu atau lebih lewat pemeriksaan PCR DNA kualitatif menggunakan sediaan darah (serum) atau dried blood spot (DBS)
Diagnosis HIV pada anak <18 bulan :
a. Bila ada 1 kriteria berikut :
nefropati atau kardiomiopati terkait HIV yang simptomatis
Skala aktivitas 4 : selama 1 bulan terakhir tinggal di tempat tidur >50%
Sindrom Wasting HIV
berat badan berkurang >10% dari berat badan semula disertai salah satu dari diare kronik tanpa penyebab yang jelas (>1 bulan) atau kelemahan kronik dan demam berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas
Ensefalopati HIV
adanya gangguan dan/atau disfungsi motorik yang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari, berlangsung selama berminggu-minggu atau bulan tanpa ada penyakit penyerta lain selain infeksi HIV yang dapat menjelaskan mengapa demikian
Stadium Klinis Bayi & Anak
Stadium klinis 1 :
asimtomatis
limfadenopati generalisata persisten
Stadium klinis 2 :
hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan
erupsi pruritik popular
infeksi virus wart luas
angular cheilitis
moluskum kontagiosum luas
ulserasi oral berulang
pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat dijelaskan
use condom : memakai secara benar dan konsisten, menggunakan pelicin berbahan dasar air untuk menghindari perlukaan dan bukan berbahan dasar minyak karena dapat mengurangi kekuatan dan menyebabkan kebocoran kondom
Kondom
be faithful : saling setia, tidak berganti-ganti pasangan
Cegah penularan melalui darah dan cairan tubuh :
hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien HIV / AIDS
cegah penularan dari ibu kepada janin dengan menawarkan tes HIV kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
gunakan jarum suntik yang steril
no drugs : tidak menggunakan narkoba dan zat adiktif, tidak berbagi jarum (jarum suntik, spet, alat tindik, alat tato) dengan siapapun
Berikan antiretroviral (ARV) untuk pengobatan dan pencegahan :
semakin dini penderita HIV diberikan antiretroviral maka jumlah virus dalam darah akan menurun dan risiko penularan kepada orang lain akan berkurang
education : membekali dengan informasi yang benar, hanya menerima darah yang sudah diperiksa dan pemeriksaan HIV bagi ibu hamil pada triwulan pertama dimana jika hasilnya positif maka minum obat ARV sedini mungkin agar dapat mencegah penularan HIV dari ibu ke anak
Mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh :
lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti menjaga kebersihan pribadi, mencuci tangan, minum air bersih
menjauhkan diri dari kebiasaan merokok dan minum alkohol
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. IMS dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin. Jakarta. www.aidsindonesia.or.id. Hal. 10-13.
Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Informasi HIV, AIDS dan IMS. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. 2014. Hal. 1-28.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Gizi Bagi ODHA. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Ditjen Bina Gizi & KIA Kementerian Kesehatan. 2014. Hal. 1-92.
PP LKNU. Panduan Penanggulangan AIDS Perspektif Nahdlatul Ulama. Jakarta: Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama. 2013. Hal. 1-40.