Jenis
Berdasarkan patogenesisnya :
- tuberkulosis primer
- tuberkulosis post primer
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA) :
- tuberkulosis paru BTA (+)
- tuberkulosis paru BTA (-)
Berdasarkan diagnostiknya :
- TB paru
- TB paru tersangka
- bekas TB (tidak sakit)
Berdasarkan riwayat pengobatan :
- kasus baru
- kasus kambuh (relaps)
- kasus defaulted atau drop out
- kasus gagal
- kasus kronik
- kasus bekas TB
Kasus baru adalah
pasien yang belum pernah mendapat
pengobatan dengan
OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan.
Kasus kambuh (relaps) adalah pasien
tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif.
Bila BTA negatif atau biakan negatif tetapi gambaran radiologi dicurigai lesi aktif / perburukan dan terdapat gejala klinis maka harus dipikirkan beberapa kemungkinan :
Kasus defaulted atau drop out adalah pasien yang telah menjalani pengobatan selama 1 bulan atau lebih dan tidak mengambil
obat selama 2 bulan atau lebih secara berturut-turut sebelum masa pengobatannya selesai.
Kasus gagal adalah pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (1 bulan sebelum akhir pengobatan) atau akhir pengobatan.
Kasus kronik adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baik.
Kasus bekas TB :
- hasil pemeriksaan BTA negatif (biakan juga negatif bila ada) dan gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak aktif atau foto serial menunjukkan gambaran yang menetap dan riwayat pengobatan OAT adekuat akan lebih mendukung.
- pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahan gambaran radiologi.
Pembagian lain :
- tuberkulosis laten : bakteri TB sementara tidak aktif, tidak bergejala dan tidak menular
- tuberkulosis aktif : bakteri TB langsung memicu gejala dan menyebar ke organ tubuh lain seperti tulang, sistem pencernaan (misalnya hati), kelenjar getah bening, sistem saluran kemih (misalnya ginjal) dan sistem saraf (misalnya otak)