Home Klinik Kedokteran

Radang

Edisi 0.4
Oleh : dr. Asep Subarkah, S. Ked.


Pengertian

Radang adalah respon lokal sistem peredaran darah & sistem imun terhadap kerusakan jaringan karena iritasi & infeksi berupa sekresi cairan, zat-zat terlarut & berbagai sel radang dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis dan dapat berlanjut terjadi respon sistemik seperti demam, perubahan hematologi & gejala konstitusional.
Sinonim : inflamasi, peradangan, reaksi inflamasi, reaksi peradangan

Gambar Radang

Radang (researchgate.net)



Penjelasan

Radang adalah respon lokal sistem peredaran darah terutama reaksi vaskuler berupa vasodilatasi oleh histamin.
Radang adalah respon lokal sistem imun terutama sel darah putih (neutrofil, eosinofil, basofil, monosit) dapat terjadi dalam jaringan tubuh seperti dermis.
Radang adalah respon lokal terhadap kerusakan jaringan (misalnya kulit) dengan 5 tanda utama yaitu rubor, kalor, dolor, tumor dan functio laesa.
Radang karena iritasi oleh iritan dan alergi yang dapat steril dari mikroorganisme (berbeda dengan infeksi yang disebabkan mikroorganisme).
Radang karena infeksi (reaksi non spesifik) setelah sistem imun gagal menahan serangan mikroorganisme sebagai agen infeksi, benda asing dan rudapaksa.
Radang berupa pengeluaran cairan berasal dari rembesan plasma darah sehingga terjadi edema sebagai efek dari dilatasi arteriole dan kapiler.
Radang berupa sekresi berbagai sel radang seperti monosit, makrofag, limfosit, histamin dan berbagai zat humoral lainnya.
Radang pada daerah cedera (luka radang) sebagai fase inflamasi dari penyembuhan luka setelah terhentinya perdarahan melalui mekanisme hemostasis, terlepasnya sitokin, vasodilatasi & akumulasi leukosit PMN.
Radang dapat berlanjut terjadi respon sistemik seperti demam (radang mempengaruhi suhu tubuh). Radang dan demam mempercepat 120% metabolisme setiap peningkatan suhu 10°C.
Radang dapat berlanjut terjadi perubahan hematologi seperti leukositosis, perubahan protein darah dan laju endap darah.
Radang dapat berlanjut terjadi gejala konstitusional seperti malaise dan anoreksia.

Penyebab

Penyebab Inflamasi


Radang Pada Penyakit


Jenis

Berdasarkan Perluasan


Berdasarkan Lokasi


Berdasarkan Perlangsungan


Berdasarkan Berat-Ringan


Jenis Lain


Fisiologi

Sifat Radang


Fungsi Radang


Patofisiologi

Radang pseudomembran : reaksi radang pada permukaan selaput lendirGambar Selaput Lendir dengan tanda terjadi pembentukan eksudat berupa lapisan selaput superfisial yang mengandung agen penyebab, endapan fibrin, berbagai sel nekrotik aktif dan sel darah putih radang. Radang membranosa sering dijumpai dalam orofaring, trachea, bronkus dan traktus.

Proses Peradangan


eksudat : ; .
edemaGambar Edema : aktivasi vasodilator (histamin) mengakibatkan dilatasi arteriole dan kapiler darah sehingga terjadi peningkatan aliran darah lokal dan perembesan plasma darah lalu menyebabkan penimbunan cairan interstisial (cairan ekstraseluler & cairan ekstravaskuler) dan pembengkakan luka jaringan pada awal peradangan.
  • fibrin : edema berkumpul disekitar luka lalu fibrin membentuk jala yang menutupi saluran limfe sehingga membatasi penyebaran mikroorganisme.
  • fagositosis : fagosit membungkus & mencerna mikroorganisme sehingga pH menjadi asam lalu keluarlah protease seluler yang melisiskan leukosit.
  • makrofag mononuklear besar tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit dan akhirnya terjadilah pencairan (resolusi) hasil inflamasi lokal.

Proses Pemulihan


Apendisitis Akut


apendisitis akutGambar Apendisitis Akut : untuk membatasi proses radang sebagai usaha pertahanan tubuh maka apendiks vermiformis dapat tertutup oleh omentum, usus halus atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular; peradangan apendiks vermiformis (massa periapendikular) yang mengandung nekrosis jaringan dalam abses, dapat mengalami perforasi intestinal & gangren atau bisa pula menghilang.
apendiks vermiformisGambar Apendiks Vermiformis : apendiks vermiformis yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi akan membentuk jaringan parut yang melengket pada jaringan sekitarnya sehingga dapat menimbulkan keluhan berulang di perut bawah bagian kanan dimana pada suatu ketika organ ini dapat mengalami radang akut lagi (disebut eksaserbasi akut).
sekresiGambar Sekresi : bila sekresi mukus berlanjut maka tekanan akan terus meningkat lalu menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding kemudian peradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri abdomen bawah bagian kanan (disebut apendisitis akut supuratif).
jika apendiks vermiformis yang meradang menempel ke kandung kemih maka frekuensi kencing meningkat karena rangsangan dinding kandung kemih.
urinGambar Urin : Fitria Rahmi Ramadhani. 2018. Hubungan Antara Peningkatan Jumlah Leukosit dengan Apendisitis Akut Perforasi di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015-2016. repository.uinjkt.ac.id. Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Akses 4 Maret 2024.; letak apendiks vermiformis yang meradang juga dapat diketahui melalui uji psoas & uji obturator.

Asma Bronkial


asma bronkialGambar Asma Bronkial : proses inflamasi pada saluran napas terjadi setelah peristiwa sensitisasi; inflamasi yang berlangsung lama (radang kronik) atau inflamasi yang berat secara klinis berhubungan dengan hiperaktivitas bronkus; mengi sebagai tanda serangan asma timbul apabila penderita yang telah mengalami inflamasi, terpajan oleh pencetus (trigger).

Bell's Palsy


bell's palsyGambar Bells Palsy : bell's palsy karena inflamasi, edema, iskemia lalu menjadi paresis akut & paralisis pada saraf fasialis dan otot wajah; inflamasi bisa akibat infeksi atau reaktivasi infeksi (virus, bakteri dan jamur) bisa pula bukan akibat infeksi; inflamasi akibat infeksi atau reaktivasi infeksi dapat terpicu oleh penurunan sistem imun.
ketidakstabilan otonom akan meningkatkan respon sistem saraf simpatik lalu terjadi vasospasme hingga menyebabkan inflamasi dan edema pada saraf fasialis.

Penyakit Lain


Farmakologi

vitamin B complexGambar Vitamin B Complex : riboflavin mencegah gejala sakit tenggorokan, keilosis, glossitis, dermatitis seborea di muka dan seluruh badan, mencegah gejala pada mata seperti lakrimasi, gatal-gatal dan rasa panas serta mencegah dan mengatasi anemia normositik normokrom.

Diagnosis

Reaksi Lokal


Reaksi Sistemik


Penatalaksanaan

Anti Inflamasi


Komplikasi

Karena Peradangan


Bukan Karena Peradangan


Diagnosis Banding

Pencegahan

  • asma bronkial : untuk mencegah inflamasi pada anak yang telah tersensitisasi.

Ujian

  • soal nomor 21

Obat

Istilah

Referensi

  1. Dr. Med. Ahmad Ramali, K. St. Pamoentjak dan dr. Hendra T. Laksman. 1994. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Cet. 19. Jakarta : Djambatan. Hal. 148.
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.5
  3. Analis Kesehatan Indonesia. 2011. Apakah Itu Radang (Inflamasi) ? analiskesehatan-indonesia.blogspot.co.id. Akses 30 Desember 2018.
  4. Dr. Supartuti, M.Kes. Peradangan. academia.edu. Akses 30 Desember 2018.

ARTIKEL TERBARU


| Apendisitis | Kocher Sign | Sitkovsky Sign | Edema Mukosa | Blumberg Sign | Multivitamin | Ruam | Ruam Sekunder | Vitamin | Tuberkulosis Primer |


ARTIKEL FAVORIT


| Eksudat Fibrinosa | Vulnus Excoriatum | Neoplasma In Situ | Meteorismus | Ekstremitas Bawah | Eksudat | Krusta | Rectal Toucher | Sistem Retikuloendotelial | Kocher Sign |


SPONSOR



A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Update 5/03/24